Zamzam
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sumur Zamzam | |
Peziarah sedang mengunjungi sumur.
| |
Letak: | Masjid al-Haram, Mekkah |
Koordinat: | 21°25′19,2″LU39°49′33,6″BTKoordinat: 21°25′19,2″LU 39°49′33,6″BT |
Luas: | sekitar 30 m (98 ft) dalam dan 1.08 to 2.66 m (3 ft 7 in to 8 ft 9 in) diameter |
Didirikan: | Berkisar 2000 SM |
Pihak pengelola: | Pemerintah Saudi Arab |
Nama resmi: Zamzam | |
Zamzam (bahasa Arab: زمزم berarti banyak, melimpah-ruah) adalah air yang dianggap sebagai air suci oleh umat Islam.
Zamzam merupakan sumur mata air yang terletak di kawasan Masjidil Haram, sebelah tenggara Kabah, berkedalaman 42 meter. Menurut riwayat, mata air tersebut ditemukan pertama kali oleh Hajar setelah berlari-lari bolak-balik antara bukit Safa dengan bukit Marwah, atas petunjuk Malaikat Jibril, tatkala Ismail, putera Hajar, mengalami kehausan di tengah padang pasir, sedangkan persediaan air tidak ada kemuliaan lewat air Zamzam melalui perintah Allah Ta'ala. Maka Allah mengutus Malaikat Jibril. Sesaat setelah Jibril menghentak kaki -yang kemudian menjadi tempat Zamzam itu, Ibunda Nabi Ismail AS menampung air yang mengalir dengan menggali tanah di sekitar keluar airnya itu agar air itu tak hilang ketika dia ambil kantong minumnya. Rasulullah melanjutkan, "Andai ibu Ismail tidak menampung air itu, tentu sekarag sumur Zamzam sudah jadi mata air yang mengalir." Jibril kemudian menceritakan bahwa lokasi itu kelak adalah Baitullah yang akan dibangun Ibrahim AS dan Ismail AS.[1] Peristiwa itu terjadi 1910 SM, 2572 tahun sebelum kelahiran Rasulullah, atau sekitar 4000 tahun yang lalu.[2] Menurut ulama, tidak masalah membawa air zamzam ke kampung halamannya. Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah berkata, "Barangsiapa yang membawa sesuatu dari air zamzam, sungguh ulama-ulama salaf (zaman dahulu) telah melakukannya (dan itu tidak masalah)."[3]
Letak dan karakteristik[sunting | sunting sumber]
Sumur zamzam terletak 11 meter dari Ka'bah. Menurut cerita yang sahih, ia dapat menyedot air sebanyak 11-18,5 liter per detik.[4] Sehingga, dapat menghasilkan 660 liter air permenit dan 39.600 liter perjamnya. Dari mata air ini, ada celah ke arah Hajar Aswad dengan panjang 75 cm, dengan tinggi 30 cm yang juga menghasilkan air sangat banyak. Beberapa celah mengarah kepada Shafa dan Marwa,[5] dan beberapa ke Hajar Aswaddengan panjang 75 cm dengan tinggi 30 cm, dan dengan air yang jumlahnya banyak. Celah Zamzam ini mengarah pula ke arah pengeras suara dengan panjang 70 cm dan tinggi 30 cm.[4] Dahulu, di atas sumur ini, ada bangunan dengan luas 8 m × 10,7 m = 88.8 m2. Tapi, bangunan ini ditiadakan untuk meluaskan tempat tawaf. Sehingga, ruang minumnya dipindahkan ke ruang bawah tanah, di bawah tempat tawaf, dengan 23 anak tangga yang dilengkapi AC. Tempat masuknya dipisah antara laki dan perempuan. Di situ, ada 350 keran air minum, yang 220 ada di sisi ruang laki-laki, dan 130 sisanya di ruang perempuan. Sumur ini dapat dilihat dari ruangan laki-laki yang dipagari dengan kaca tebal.[5]
Keistimewaan[sunting | sunting sumber]
Dalam satu riwayat, dikatakan bahwa air zamzam inilah yang dipakai untuk mencuci hati nabi . Dikatakan, selekas menyeberang sirath, manusia akan minum air zamzam dan keringat mereka jadi lebih harum daripada kesturi. Di dalam dada mereka, tiada lagi kegelisahan, kebencian, pengkhianatan, kedengkian, dan kebencian. Lantas, merekapun masuk surga.[6] Asy-Syaukani Rahimahullah menafsirkan makna sabda Rasulullah tentang 'air Zamzam itu tergantung tujuan orang yang meminumnya' itu merupakan dalil bahwa air Zamzam akan mendatangkan berbagai macam manfaat sesuai tujuan yang diinginkan orang yang meminumnya, baik yang berkenaan dengan hal-hal yang bersifat duniawi dan ukhrawi. Al-Munawi dalam "Faidh al-Qadir" menyebutkan bahwa banyak ulama yang meminum air Zamzam dengan tujuan mereka, dan kemudian mereka pun mendapatkannya. Siapapun yang meminumnya dengan ikhlas, maka mereka akan mendapat pertolongan. Ummul-Mu'minin Aisyah R.ha diriwayatkan biasanya juga membawa air Zamzam ini sebagai oleh-oleh tiapkali mengunjungi Makkah.[2]
Setelah beratus tahun, Kerajaan Arab Saudi membuat denah yang detail mengenai sumber mata air, denahnya, dan sebagainya. Pada tahun '70-an, orang-orang Eropa menuduh dan meragukan kualitas air zamzam ini. Maka, Mu'inuddin Ahmad sebagai pegawai Departemen Pertanian dan Irigasi Arab Saudi yang juga ahli kimia, melakukan penelitian terhadap air zamzam ini. Sewaktu mengambil sampel, dia heran; kenapa sumur yang tingginya hanya 18 m, dan lebar hanya 14 kaki ini, mampu menghasilkan air buat jamaah haji setiap tahun dari zaman Nabi Ibrahim.[7] Kemudian, dia diberitahu rupanya pasir-pasir dalam sumur itu punya kekuatan serupa pompa besar yang menyedot air. Debit-debit yang menyembul dari pasir, adalah sebanding dengan debitnya. Karenanya, ia tidak akan berkurang, walau sebanyak apapun. Selain dikirim ke laboratorium Eropa, diperikasakan pulalah di Saudi itu sendiri. Setelah dilihat, rupanya air ini memang sangat layak diminum. Di dalamnya, ada kalsium, dan magnesium yang mendatangkan kesehatan dan kebugaran bagi jamaah haji yang letih sewaktu ibadah. Ia juga mengandungi florin, yang memang berkhasiat membunuhkuman dan jamur. Lebih mencengangkan, sungguhpun berada di tengah gurun yang panasnya mencapai 50° C, air ini tidak pernah lagi menyusut jumlahnya.[7]
Adalah termasuk keunikan air Zamzam adalah ia sulit dibekukan kecuali setelah melewati 1000 kali penyulingan. Air ini juga mengandungi 3000 miligram unsur senyawa kimia yang baik untuk tubuh di mana, di sumur lain di kota Mekkah saja, tiap-tiap sumur hanya mengandung 260 miligram/liter. Ini menunjukkan bahwa sumber air Zamzam berasal dari tempat yang sangat jauh, dan berbeda dengan air-air lain di kota Mekkah.[2] Air mineral yang layak minum ini telah terbukti berperan dalam menyebuhkan berbagai-bagai macam penyakit, yakni asam lambung, penyakit jantung koroner, ganggunan pencernaan, dan berbagai penyakit tulang, sendi, dan rematik. Zamzam juga punya keutamaan lain, yakni melancarkan peredaran darah atau menambahi unsur penting ke dalam tubuh yang sakit lewat kulit.[2]
Nama-nama lain[sunting | sunting sumber]
- Syaba'ah, artinya mengenyangkan. Setiap orang yang meminum ini pasti akan merasa kenyang.
- Murwiyah, artinya penyegar. Air ini sungguh menghilangkan dahaga bagi yang meminumnya.
- 'Afiyah, artinya sehat. Air zamzam memang dikenal dapat menolak penyakit.
- Nafi'ah, artinya bermanfaat. Air zamzam dikenal sangat bermanfaat, seperti menguatkan hati, atau menghilangkan ketakutan.
- Maimunah, artinya berkah. Berkah air ini sudah sangat dirasakan banyak orang.
- Barrah, artinya memiliki kebaikan. Air zamzam ini sangat baik bagi yang meminumnya untuk memeroleh keberkahan.
- Madhmunah, artinya bagus. Karena, indahnya air zamzam ini, maka Allah Melarang suatu kaum dari bangsa Arab yang tinggal di sekitar sumur ini untuk bermaksiat.
- Kafiyah, artinya mencukupi. Orang yang meminum ini akan merasa cukup atau puas saja.
- Syifa' saqamin, artinya menyembuhkan penyakit. Karena air ini dapat dijadikan obat penyakit bagi yang meminumnya.
- Mu'zhibah, artinya mencegah rasa dahaga. Rasanya antara manis atau tawar. Karena sifat inilah, air zamzam punya fadhilah/keutamaan seperti ini. Hanya saja, setelah dibawa pulang ke Indonesia, rasanya sedikit berubah.
- Tha'amu Tha'min, artinya mengenyangkan. Orang yang meminum air zamzam akan merasa kenyang.
- Hazmatu Jibril, artinya injakan tumit Malaikat Jibril. Sesuai dengan asal mulanya air zamzam.
- Maghfurah, artinya pengampunan. Orang yang minum air zamzam, akan diampunkan dosanya.
Nama-nama yang berikut ini, didapati semua dari hadits-hadits hasan dan sahih.[8] Ibnul-Qayyim rahimahullahu 'alaih berkata, "Aku dan selain diriku telah megalami perkara yang ajaib tatkala berobat dengan air zamzam. Dengan izin Allah, aku telah sembuh dari beberapa penyakit yang menimpaku. Aku juga menyaksikan seseorang yang telah menjadikan air zamzam sebagai makanan selama beberapa hari, sekitar setengah bulan atau lebih. Ia tidak mendapatkan rasa lapar, ia melaksanakan thawaf sebagaimana manusia yang lain. Ia telah memberitahukan kepadaku bahwa, ia terkadang seperti itu selama empat puluh hari. Ia juga mempunyai kekuatan untuk berjima', berpuasa, dan melaksanakan tawaf."[8]
Ibnul Qayyim melanjutkan, "Ketika berada di Mekkah, aku mengalami sakit dan tidak ada tabib dan obat (yang dapat menyembuhkannya). Akupun mengobatinya dengan meminum air zamzam dan membacakan atasnya berulangkali (dengan al Fatihah), kemudian aku meminumnya. Aku mendapatkan kesembuhan yang sempurna. Akupun menjadikannya untuk bersandar ketika mengalami rasa sakit, aku benar-benar banyak mengambil manfaat darinya."[8]
Misteri air zam zam yang tidak pernah habis akan menjadi topik yang akan dibahas untuk pecintakumpulan misteri. Air zam zam adalah sumber mata air yang paling aneh dan unik di dunia. Pasalnya sejak dulu air tersebut tidak pernah habis. Walaupun memasuki musim haji di mana jutaan orang mengambil air tersebut, sumber air tersebut tidak pernah kering sekalipun. Selain itu, air zam zam juga memiliki banyak keajaiban. Tentu kita merasa penasaran dengan hal tersebut.
Berapa banyak air yang dikuras setiap kali musim haji? Jamaah haji yang datang dari seluruh belahan dunia setiap musim haji umumnya berjumlah sekitar 2 juta jamaah. Semua jamaah mendapatkan 5 liter air zam zam saat pulang ke tempat asalnya. Jika 2 juta orang pulang dengan masing-masing 5 liter air zam zam ke negaranya, setidaknya sudah 10 juta liter air yang diambil. Ini belum termasuk kebutuhan konsumsi para jamaah haji yang berada di sana selama 25 hari di mana tiap orang menghabiskan setidaknya 1 liter air sehari. Jadi totalnya sudah mencapai 50 juta liter.
Mengapa Air Zam Zam Selalu Melimpah?
Seorang doktor asal Mesir pada tahun 1971 mengatakan pada Pers Eropa bahwa air zam zam tidak sehat untuk dikonsumsi. Dasar asumsinya adalah karena kota Mekah berada di bawah garis laut. Menurut dokter Mesir tersebut, air zam zam berasal dari air sisa atau limbah warga kota Mekah yang meresap dan mengendap yang kemudian terbawa bersama dengan air hujan setelah itu keluar di sumur zam zam.
Akhirnya, berita itu sampai ke Raja Faisal. Raja pun mengutus Menteri Pertanian dan Sumber Air agar menyelidiki masalah tersebut. Raja pun kemudian mengirim contoh air zam zam ke berbagai laboratorium di Eropa untuk diuji. Insinyur kimia bernama Tariq Hussain yang bertugas di Jedah mendapatkan mandat untuk menyelidikinya. Saat memulai tugas, Tariq belum memiliki gambaran bagaimana sumber air zam zam dapat menyimpan air yang sangat banyak seolah tidak ada batasnya. Ia ingin memecahkan misteri air zam zam yang tidak pernah habis.
Tariq sangat terkejut saat melihat bahwa ukuran sumur tersebut hanya sekitar 5 x 4 meter. Tentu sulit dibayangkan sumur yang kecil ini dapat mengeluarkan jutaan liter air setiap musim haji. Hal tersebut juga sudah berlangsung selama ribuan tahun silam sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Berdasarkan hasil penelitian, mata air zam zam dapat memancarkan air 11 - 18 liter per detik. Jadi setiap menit dapat dihasilkan 660 liter air. Fakta ini tentu sangat mencengangkan.
Berapa Kedalaman Sumur Zam Zam?
Tariq mulai mengukur berapa kedalaman air sumur zam.zam. Beliau meminta asistennya untuk masuk ke dalam. Air sumur itu ternuata hanya mecapai bahu asistennya yang tingginya 5 ft 8 inch. Kemudian ia meminta asistennya untuk memeriksa jika mungkin ada saluran pipa atau cerukan di bawahnya. Namun setelah memeriksa semua tempat ternyata tak ada apapun.
Beliaupun berpikir apakah mungkin air sumur ini disuplai dari luar lewat saluran pompa yang berkekuatan besar. Jika kejadiannya seperti itu, ia dapat melihat naik turunnya permukaan air secara signifikan. Namun dugaan Tariq ini tidak terbukti karena tidak ditemukan adanya gerakan air mencurigakan dan tidak ada alat yang dapat menyuplai air dalam jumlah yang besar.
Kemudian, Tariq meminta asistennya masuk kembali ke dalam sumur kemudian memintanya berdiri dan diam sambil mengamati sekitarnya. Tidak lama setelah itu, asistennya mengatakan bahwa di bawah telapak kakinya pasir halus seolah menari-nari dan air tersebut keluar dari dasar sumur.
Kemudian asistennya diminta untuk mengelilingi sumur saat pemompaan air yang akan dialirkan ke tempat distribusi air. Asisten tersebut merasakan bahwa jumlah air yang keluar dari dasar sumur itu sama besar seperti sebelum dipompa. Aliran air yang muncul jumlahnya sama di tiap titik sehingga permukaan sumur tersebut relatif stabil dan tidak menimbulkan guncangan besar.
Kandungan Air Zam Zam
Setelah air zam zam diteliti di Saudi Arabia dan Eropa, menunjukkan bahwa air zam zam mengandung fluorida yang efektif untuk membunuh kuman seperti sudah mengandung obat. Perbedaan antara air zam zam daripada air sumur biasa di kota Arab dan Mekah adalah dalam hal jumlah garam magnesium dan kalsium. Air zam zam mengandung kedua mineral tersebut sedikit lebih banyak. Ini mungkin sebabnya zam zam memberikan efek yang menyegarkan untuk jamaah yang letih.
Selain itu, komposisi kandungan garam dan rasanya selalu sama sejak sumur ini terbentuk. Rasa tersebut selalu terjaga dan diakui oleh seluruh jamaah haji dan umroh yang selalu ke sana setiap tahun. Berdasarkan penelitian ilmiah di laboratorium Eropa, air zam zam memang lain. Zat yang terkandung di air tidak sama dengan sumur lainnya di sekitar Mekah. Hal mencengangkan lainnya adalah tidak ada lumut sedikitpun di sumur ini sehingga air zam zam selalu bebas dari kuman.
Pada saat sumur-sumur di Mekah kering, sumber air zam zam tetap berair. Selain itu zam zam juga diadikan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit. Demikian sedikit pencerahaan untuk menguak misteri air zam zam yang tidak pernah habis.
No comments:
Post a Comment