Sunday, October 16, 2016

Anugerah Alam ASAM JAWA - Tamarindus indica - Khasiat


ASAM  JAWA suati ynag mesti dalam kehidupan seharian kita..



Image result for asam jawa


 Manfaat Asam Jawa untuk Kesehatan


Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, asam jawa dimanfaatkan sebagai bahan obat herbal untuk mengatasi berbagai penyakit. Bagian yang digunakan adalah buah dan daunnya. Berikut ini adalah ramuan tradisional asam jawa untuk yang digunakan sebagai obat tradisional.

1. Mengobati eksim

Eksim sering juga disebut eksema atau dermatitis. Penyakit ini menyerang jaringan kulit sehingga kulit melepuh dan mengeluarkan nanah. Biasanya menyerang anak-anak yang kurang memperdulikan kesehatan. Asam jawa bisa membantu Anda mengatasinya.

Ambil segenggam asam jawa, umbi temulawak dan gula aren secukupnya. Semua bahan ditumbuk lalu direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Saring airnya, lalu minum. Lakukan pengobatan ini dua hari sekali.

Untuk pengobatan luar, siapkan 1 genggam daun asam jawa yang masih muda dan rimpang kunyit sebesar ibu jari. Kedua bahan tersebut ditumbuk hingga halus, lalu ditempelkan atau dibalurkan pada kulit yang sakit.

2. Mengobati disentri

Disentri berasal dari bahasa yunani yang berarti gangguan usus. Gejalanya berupa perut mulas, buang sir besar dan terkadang disertai darah dan lendir. Penyebabnya adalah bakteri dan amoeba. Bisa diobati dengan ramuan tradisional asam jawa.

Caranya, haluskan 5 gram asam kawak, 10 gram kunyit dan 10 gram temulawak. Tambahkan secangkir air panas kemudian aduk hingga tercampur. Saring dana mbil airnya, lalu tambahkan 1 sendok makan madu murni. Aduk hingga rata kemudian diminum sekaligus pada pagi hari.

3. Obat penyakit difteri

Difteri adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Gejalanya berupa sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan sangat lemah. Di masa lalu, penyakit ini sempat merenggut ribuan nyawa. Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu medis penyakit ini sudah ditemukan obatnya. Bisa juga diatasi dengan ramuan tradisional asam jawa.

Caranya, sediakan 5 gram lobak, 5 gram bawang merah, 5 gram kencur, dan 10 gram daun pepaya muda. Semua bahan ditumbuk atau diblender hingga halus. Tambahkan asam jawa, lalu seduh dengan segelas air panas. Ramuan tersebut digunakan untuk berkumur hingga ke tenggorokan. Lakukan 3 kali sehari.

4. Mengatasi darah rendah

Tekanan darah rendah adalah keadaan sebaliknya dari hipertensi, dikenal juga dengan istilah hipotensi. Keadaan ini berbeda dengan anemia (kurang darah). Untuk mengatasinya, gunakan ramuan tradisional asam jawa berikut ini.

Bahanya adalah 5 gram asam jawa, 250 gram daun bayam, 10 gram gula aren, 50 gram bawang merah, 15 gram cabai rawit, dan garam dapur secukupnya.

Caranya, daun bayam direbus setengah matang untuk dijadikan lalapan. Semua bahan lainnya ditumbuk halus dan dibuat sambal. Dimakan sebagai makan siang dengan nasi beras merah. Lakukan setiap hari. Enak bukan?

5. Mengobati ambeien

Banyak orang merasa malu ketika terkena penyakit ambeien atau wasir ini. Dan baru melakukan pengobatan ketika kondisinya sudah parah. Sebenarnya, wasir bisa diobati oleh ramuan tradisional asam jawa berikut ini.

Siapkan 1 gram asam jawa, 6 gram daun keji beling, 3 gram temulawak dan 6 gram meniran. Setelah dibersihkan, semua bahan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa setengahnya. Setelah dingin, saring airnya dan diminum 3 kali sehari, secara rutin.

6. Mengatasi demam setelah nifas

Nifas adalah darah yang keluar dari rahim setelah melahirkan, ada beberapa wanita yang mengalami demam. Untuk mengatasinya bisa dengan menggunakan ramuan tradisional berikut ini.

Sediakan satu jari asam kawak (asam yang sudah diolah, berwarna hitam) dan gula aren secukupnya. Kemudian asam dan gula aren diseduh dengan satu gelas air panas. Setelah agak hangat, airnya diminum sekaligus. Lakukan pengobatan ini dua kali sehari.

7. Menurunkan demam bayi

Jika bayi mengalami demam, jangan panik. Dan jangan langsung mmberikan obat yang mengandung antibiotik karena akan memberikan efek buruk pada sistem kekebalan tubuhnya. Buatlah ramuan tradisional untuk mengatasi demam bayi berikut ini.

Ambil asam kawak dan kunyit masing-masing sebesar ibu jari, 5 lembar daun melati muda, dan dua tangkai daun bawang. Semua bahan ditumbuk hingga halus. Tempelkan pada ubun-ubun bayi, biarkan hingga kering. Ini merupakan resep turun temurun dari nenek moyang yang sudah terbukti khasiatnya.

8. Menurunkan kolesterol

Penderita kolesterol harus benar-benar menjaga gaya hidup dan pola makan. Banyak pantangannya. Nah, ramuan tradisional berikut ini dapat membantu Anda menujrunkan kadar kolesterol dalam darah.

Ambil 200 gram daun asam jawa, kemudian ditumbuk hingga halus. Tambahkan 200 ml atau segelas air panas. Saring airnya dan diminum sekaligus. Lakukan pengobatan ini 3 kali sehari.

9. Mengobati nyeri haid

Cara pertama: Ambil 1 genggam daun asam jawa yang masih muda dan 2 jari rimpang kunyit. Keduanya ditumbuk hingga halus lalu tambahkan setengah gelas air matang. Saring dan minum airnya.

Cara kedua: Sediakan setengah jari asam kawak, 10 potong temulawak, dan gula aren secukupnya. Rebus semua bahan tersebut dengan 1 gelas air hingga tersisa setengahnya. Saring airnya dan minum sekaligus. Lakukan selama satu minggu sebelum masa haid.

Catatan: Ramuan asam kawak ini tidak boleh diminum oleh wanita hamil.

10. Mengobati sariawan

Meski bukan penyakit berbahaya yang menyebabkan kematian, namun sariawan adalah penyakit yang sangat menyiksa. Tak ada makanan enak ketika sedang mengalami sariawan. Ramuan tradisional berikut ini dapat membantu Anda mengatasi sariawan.

Caranya, satu genggam daun asam jawa muda dicuci bersih dan 5 cm rimpang kunyit diiris tipis-tipis. Rebus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas saja. Bisa tambahkan gula aren saat merebus agar rasanya lebih enak. Minum ramuan tersebut setiap pagi dan sore masing-masing satu gelas.

11. Mengobati bisul

Anda punya bisul? Pasti sangat tersiksa, apalagi kalau letak di pantat. Bikin ngga bisa duduk. Tapi ramuan berikut ini akan membantu Anda mengobatinya.

Ambil 5 gram asam kawak, 10 gram daun bayam duri, 10 gram daun kangkung dan garam secukupnya. Daun kangkung dan bayam duri ditumbuk hingga halus, tambahkan asam kawak dan garam secukupnya. Tempelkan ramuan tersebut pada bisul sampai semua permukaannya tertutupi.

Kalau sudah kering, bisa diganti dengan ramuan baru. Dengan cara ini bisul akan cepat matang dan pecah, sehingga proses penyembuhannya lebih cepat.

12. Mengobati asma

Untuk mengobati asma, caranya cukup mudah. Siapkan 2 potong kulit pohon asam jawa dan adas pulowaras secukupnya. Rebus kedua bahan tersebut dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Saring airnya dan minum sekaligus. Lakukan pengobatan ini setiap hari.

13. Obat batuk kering

Batuk kering biasanya disertai dengan rasa gatal dan perih di tenggorokan. Kita bisa mengobatinya dengan ramuan tradisional berikut ini.

Siapkan 3 buah polong asam jawa dan satu genggam daun saga. Buah asam jawa dan daun saga direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa tersisa 2 gelas. Saring airnya dan minum 2 kali sehari, tiap pagi dan sore. Lakukan pengobatan ini secara rutin.

Cara kedua, siapkan 2 gelas daun asam jawa, 2 gelas daun saga, dan 5cm kayu manis cina. Semua bahan dicuci bersih kemudian direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa dua gelas. Saring airnya dan diminum pada siang hari. Lakukan secara rutin.

14. Obat sakit perut

Sakit disebabkan oleh beberapa hal. Bisa disentri, makan makanan terlalu pedas atau asam dan lain sebagainya. Jika Anda mengalaminya, cobalah ramuan tradisional warisan nenek moyang yang satu ini.

Ambil 3 buah polong asam jawa yang sudah masak, kapur sirih dan minyak kayu putih secukupnya. Asam jawa dan kapur sirih ditumbuk hingga halus, lalu ditambahkan minyak kayu putih dan aduk hingga rata. Ramuan tersebut dibalurkan pada perut yang sakit.

15. Mengobati keputihan

Keputihan merupakan penyakit yang umum menyerang daerah kewanitaan. Terkadang keputihan disertai dengan rasa gatal dan berbau tidak sedap. Keputihan yang seperti ini sangat mengganggu dan harus segera diatasi. Berikut ini ramuan herbal warisan nenek moyang untuk mengatasi keputihan.

Siapkan asam kawak sebesar kelereng, 25 helai daun beluntas dicuci, 5 cm rimpang kunyit (dicuci, dikupas), dan gula aren secukupnya. Haluskan daun beluntas dan kunyit, lalu seduh dengan 1/2 gelas air panas. Tambahkan asam dan gula aren, aduk rata. Saring airnya, lalu diminum setiap kali hendak tidur malam. Lakukan setiap hari.

16. Mengobati gatal alergi dan biduran

Penyakit biduran dikenal juga dengan istilah kaligata, hives, atau urtikaria. Kulit yang terserang biasanya terasa gatal, kemerahan serta muncul tonjolan-tonjolan yang bisa menyebar dari satu titik ke titik lainnya. Penyebabnya bisa karena alergi atau disengat serangga, bulu ulat gatal juga bisa menyebabkan kondisi ini. jika anda mengalaminya, obati dengan ramuan di bawah ini.

Sediakan bahan-bahannya berupaka 3 buah asam jawa, 1/4 sendok makan kapur sirih, dan garam secukupnya. Semua bahan direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa hanya 1 gelas saja. Setelah dingin airnya disaring dan diminum dua kali sehari tiap pagi dan sore.

17. Mengobati sakit panas

Anak-anak biasanya sangat rawan terkena sakit panas. Tudak perlu khawatur jika hal itu terjadi. Sediakan saja 2 polong asam jawa dan garam secukupnya. Seduh kedua bahan tersebut dengan segelas air panas, lalu disaring. Airnya diminum sekaligus selagi masih hangat. Wanita hamil dilarang minum ramuan ini!

18. Obat luka baru

Jika anda terluka baik itu karena terkena senjata tajam maupun terjatuh, obati dengan daun asam jawa untuk menghentikan pendarahan sekaligus mempercepat pengeringan luka. Caranya, ambil daun asam jawa secukupnya lalu dikunyah dan ditempelkan pada luka.

19. Mengobati rematik

Rematik atau pegal linu biasanya menyerang daerah pinngang. Sering diderita oleh mereka yang berusia lanjut atau para pekerja keras. Untuk mengatasinya, sediakan 1 genggam daun asam jawa, dan 2-3 biji asam jawa. Kedua bahan tersebut dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian pinggang yang sakit sambil diijit-pijit.

20. Mengobati borok

Borok merupakan luka yang terbuka pada kulit, terasa perih, gatal, berair dan mengandung nanah. Biasanya disebabkan karena luka dan infeksi. Untuk mengobatinya, bisa dicoba dengan ramuan herbal asam jawa. Ambil beberapa biji asam jawa lalu ditumbuk hingga halus. Ramuan tersebut ditempelkan pada borok lalu diperban. Ganti sehari sekali.

21. Mengobati gatal pada bekas luka yang sudah kering

Bekas luka yang sudah kering terkadang masih menyisakan rasa gatal sehingga tidak tahan ingin menggaruknya. Namun, jika digaruk akan menimbulkan luka lecet yang membuatnya terbuka kembali. Untuk mengatasinya bisa menggunakan cara berikut.

Rendam asam kawak dengan air matang sampai mengembang. Lalu gosokkan pada bekas luka yang gatal. Atau bisa juga dengan menghaluskan 1 genngam daun asam dan kunyit secukupnya. Lalu tempelkan ramuan tersebut pada bekas luka yang terasa gatal.

22. Mengobati demam

Bukan cuma efekfit mengobati sakit panas yang diderita oleh anak-anak, daun asam jawa juga ampuh untuk menujrunkan demam pada orang dewasa. Jadi, jika anda terkena demam bisa ambil 1 genggam daun asam jawa dan adas pulawaras secukupnya. Kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air hingga tersisa setengahnya. Saring airnya, lalu diminum 2 kali sehari tiap pagi dan sore.

23. Bengkak karena digigit serangga

Beberapa jenis serangga memiliki bisa yang jika menyengat dapat menyebabkan kulit bengkak. Misalnya lipan, lebah, tawon dan kalajengking. Meskipun sengatannya tidak sampai membahayakan nyawa, namun tetap harus diobati. Nah, salah satu ramuan tradisional untuk mengatasinya adalah dengan asam jawa.

Caranya, ambil 3 biji asam jawa lalu ditumbuk hingga halus. Bagian yang bengkak dibersihkan dulu dengan kain yang sudah diolesi dengan minyak kayu putih. Setelah itu tempelkan asam jawa yang sudah ditumbuk halus pada bagian yang bengkak (sakit).

24. Mengobati gatal berupa titik-titik merah mengandung air

Entah apa nama penyakit ini, tapi yang jelas kondisi kulit yang terserang terasa gatal dengan munculnya bintik-bintik merah pada permukaan kulit dan mengandung air miri cacar atau campak, tapi bukan. Apa pun nama penyakitnya jika anda mengalami kondisi yang seperti ini segera obati dengan ramuan asam jawa berikut ini.

Ambil temulawak sebesar ibu jari lalu dicuci bersih dan diiris tipis. Rebus dengan segelas air bersama gula aren sampai airnya hanya tersisa setengah gelas. Tambahkan asam kawak sebesar ibu jari dan aduk hingga rata. Saring airnya dan minum sekaligus.

25. Mengatasi bau anyir saat haid

Terkadang, haid disertai dengan baua nyir. Untuk mengatasinya, ambil asam kawak sebesar ibu jari, 10 iris temulawak dan irisan gula aren secukupnya. Seduh dengan air panas sebanyak satu gelas. Aduk-aduk hingga merata dan gula aren larut. Saring airnya dan diminum sekaligus. Lakuakn setiap hari selama masa haid.

26. Mengobati penyakit campak

Penyakit campak biasanya menyerang anak-anak meskipun dulunya sudah diberikan vaksin. Ada yang bilang setiap orang pasti terkena penyakit ini sekali seumur hidupnya. Saya sendiri juga pernah mengalaminya. Penyakit campak merupakan penyakit menular yan disebabkan oleh virus campak dari goglongan Paramixovirus. Untuk mengatasinya bisa dengan menggunakan ramuan tradisional dari asam jawa berikut ini.

Bahan yang diperlukan untuk membuatnya adalah 3 gelas daun asam jawa, 3 iris rimpang kunyit segar (dicuci bersih), gula aren dan garam secukupnya. Semua bahan direbus dengan 2 gelas air hingga tersisa satu gelas. Setelah dingin, airnya disaring dan diminum 2 kali sehari tiap pagi dan sore.


Manfaat Asam Jawa untuk Kecantikan


Khasiat asam jawa bukan cuma untuk kesehatan dan dunia pengobatan tradisional, melainkan juga bagi dunia kecantikan. Manfaat asam jawa untuk kecantikan diantaranya mengobati jerawat dan perawatan kecantikan kulit wajah. Caranya, simak ulasan berikut ini.

27. Mengobati jerawat

Siapa sih yang tidak kesal dengan jerawat? Bahkan saat sudah sembuh pun masih menyisakan bekas yang berupa flek hitam dan bahkan luka bopeng pada kulit. Untuk mengatasi jerawat, Anda bisa mengguankan ramuan kunyit seperti di bawah ini.

Bahan: 12 lembar daun sambiloto, 10 iris temulawak, 5 cm kencur, 1 sendok teh adas, dan 10 lembar daun jintan, semua bahan dicuci. Asam kawak sebesar ibu jari orang dewasa.
Cara pengobatan: Semua bahan ditumbuk hingga halus, dan tambahkan asam kawak. Seduh dengan 2 gelas air panas. Setelah dingin, airnya disaring dan diminum 3 kali sehari.

Untuk pengobatan luar, ambil 3 biji asam jawa lalu diseduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, airnya disaring dan digunakan untuk cuci muka pada pagi hari.

28. Mencerahkan kulit

Asam jawa bisa juga digunakan untuk perawatan kulit agar tampak lebih cerah. Caranya, lumatkan daging buah asam jawa dengan air hangat. Tambahkan sedikit bubuk kunyit lalu aduk hingga membentuk adonan seperti lulur. Gunakan ramuan tersebut sebagai lulur, diamkan selama 15 menit agar nutrisi meresap. Kemudian bilas dengan air bersih.

29. Mengangkat sel kulit mati

Kandungan Alpha Hydroxy Acids (AHA) dalam buah asam jawa dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang membuat wajah terlihat kusam. Caranya, lumatkan daging buah asam jawa dengan sedikit garam dan yogurt sampai terbentuk adonan sepeti pasta. Aplikasikan adonan tersebut pada wajah sebagai masker, hindari bagian mata. Diamkan selama 20 menit, sambil dipijat perlahan untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Bilas dengan air bersih.

30. Menghilangkan selulit

Selulit atau disebut sebagai sindrom kulit jeruk adalah lemak yang terperangkap di bawah permukaan kulit. Lemak yang tidak berhasil dibuang ini menimbulkan tekstur yang tidak rata pada kulit, seperti kulit jeruk. Selulit biasanya menyerang bagian tubuh yang menjadi sarang lemak seperti lengan atas bagian dalam dan belakang, paha dalam atas dan belakang, punggung atas (di bawah bahu), punggung bawah, dan bokong.

Untuk mengatasinya campurkan asam jawa dengan sedikit gula pasir, baking soda dan air perasan jeruk lemon. Aduk hingga benar-benar merata. Gunakan pada kulit dimana selulit berada, sambil dipijat-pijat secara lembut dengan arah melingkar searah jarum jam. Diamkan selama 10 menit, lalu bersihkan dengan air hangat.

Nah, ternyata manfaat asam jawa bagi kesehatan dan kecantikan sangat banyak bukan? Jadi tidak hanya berguna sebagai bumbu masak. Oh, ya bahkan asam jawa ini sangat bermanfaat untuk mendukung program diet anda karena mampu menyerap lemak dari dalam tubuh. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.



Cara  membuat Jus Asam Jawa


Air Asam Jawa


Masakan Asam Pedas




Thursday, October 13, 2016

Anugerah Alam - ASAM GELUGUR (Garcinia atr0viridis) = Asam Keping



ASAM GELUGUR , lebih dikenali dengan nama ASAM KEPING....memang tidak asing
 dalam kehidupan seharian kita.

Jom Kenali  Tumbuhan popular ini dengan lebih dekat lagi...

Asam Gelugur  ( Garcinia atroviridis )

Famili : Cluciacea


Image result for pokok asam gelugur
Pokok Asam Gelugur
Image result for pokok asam gelugur
Buah Asam Gelugur




Image result for pokok asam gelugur
Buah Asam gelugur yang telah dikeringkan

Khasiat Asam Gelugur
·         Buah asam gelugur mengadungi asid sitrikasid tartarikasid malikasid askorbikasid hidroksisitrikflavonoidseratvitamin dan mineral.
·         Asid askorbiknya berperanan sebagai antibakeria.
·         Daunnya pula mengandungi serat, karbohidratalkoloid, vitamin dan mineral.
·         Dengan memakan daun, bunga atau buah asam gelugur dapat menurunkan darah tinggi, merawat kencing manis, berat badan berlebihan, tidak selera makan dan sakit jantung.
·         Buah, bunga dan pucukmya boleh bertindak sebagai antioksidan dan awet muda.
Kegunaan asam gelugur
·         Buah asam gelugur yang telah siap diproses sering dijadikan bahan perisa dalam masakan melayu serta dijadikan bahan untuk menghilangkan rasa atau bau hanyir yang terdapat pada ikan atau daging.
·          Asam gelugur ini mempunyai rasa yang sangat masam.
·         Asam gelugor kering digelar asam keping digunakan kebanyakannya untuk bahan masakan sebagai penambah rasa kemasaman dalam masakan.
·          Antara masakan popular perlukan asam keping seperti masakan asam pedas, masak lemak cili api, masak singgang dan segala jenis masakan lain.
·         Asam keping ini mengandungi bahan asid hidrositrik boleh menggantikan asam jawa.
·         Pada masa ini ada yang menggunakan asam gelugur untuk jus minuman dan membantu mengurangkan kolesterol dalam badan serta berfungsi sebagai antioksidan yang baik
·         Pucuk muda yang mentah atau dicelur dibuat makanan bersama dengan buducencaluksambal belacan atau lain-lain pencecah ketika makan nasi.
·         Pucuk mudanya boleh dijadikan ramuan dalam nasi ulam dan nasi kerabu. Daun muda dan bunganya juga boleh dimasukkan ke dalam masakan asam pedas dan masak lemak cili api.
·         Buah muda asam gelugur boleh dibuat campuran dalam sambal belacan.
Terapi Alami
·         Ada wanita mengamalkan minum air asam gelugur semasa berpantang dipercayai untuk mempercepatkan proses mengecutkan rahim. Selain itu amalan tersebut juga dikatakan mampu menurunkan berat badan.
·         Asid utama asid hydroxycitric atau HCA. di dalam asam gelugur pernah menjadi kajian saintis pemakanan. Terbukti ia sangat berkesan membantu mengekang nafsu makan dan menggalakkan penguraian lemak dalam tubuh manusia dan haiwan
·         Penggunaan asam gelugur juga mendapat tempat dalam perubatan India kuno (Ayurveda) bagi mengatasi masalah penghadaman, rawatan cacing, parasit, tumor dan cirit-birit berdarah.
·         Air rebusan kulit buah asam gelugur juga dikatakan mampu digunakan untuk merawat reumatisme dan masalah dalam perut. Selain itu buah tersebut dikatakan berupaya mengurangkan tekanan darah tinggi.
·         Perubatan Melayu zaman dahulu menggunakan rebusan air daun dan akar asam gelugur untuk menyembuhkan sakit telinga melalui titisan ke dalam telinga.

·         Buah asam gelugur juga dikatakan mampu melegakan kesakitan gusi. Caranya adalah dengan mengambil sekeping asam gelugur dan kemudian basuh hingga bersih sehingga menjadi sedikit lembut. Tampal atau selitkan di celah-celah antara gusi dan bahagian pipi selama 10 hingga 15 minit. Kemudian kumur dengan air suam.




Cara membuat asam keping


Masak Pindang Ikan yang popular

Produk Asam Gelugur

Terapi Alami - Jamu Asam Gulugur- Kunyit untuk Kesihatan


Tuesday, October 11, 2016

CINCAU - apa bezanya dengan AGAR-AGAR...

Nampak SAMA tak SERUPA ..Nampak SERUPA tapi Tak Sama...

CINCAU  versus AGAR- AGAR

CINCAU - tumbuhan  Mesona spp.

AGAR- AGAR - Sumber Algae Laut ( Alga Merah  ( RHODOPHYTA)- Alga Cokelat)- Phaeophyta


Pokok penghasil Cincau


Image result for Tumbuhan cincau
Mesona spp.

Cincau hitam
Cincau (Hanzi: 仙草, pinyin: xiancao) adalah gel serupa agar-agar yang diperoleh dari perendaman daun (atau organ lain) tumbuhan tertentu dalam air. Gel terbentuk karena daun tumbuhan tersebut mengandung karbohidrat yang mampu mengikat molekul-molekul air.
Kata "cincau" sendiri berasal dari dialek Hokkian sienchau (Hanzi: 仙草, pinyin: xiancao) yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Cincau sendiri di bahasa asalnya sebenarnya adalah nama tumbuhan (Mesona spp.) yang menjadi bahan pembuatan gel ini.
Cincau paling banyak digunakan sebagai komponen utama minuman penyegar (misalnya dalam es cincau atau es campur). Dilaporkan juga cincau memiliki efek penyejuk serta peluruh.


Proses pembuatan

Proses pembuatan diawali dengan perendaman, yang biasanya dilakukan setelah daun diremas-remas atau dihancurkan. Ada juga yang menyertakan perebusan terlebih dahulu. Pemberian soda kue dapat dilakukan sebagai pengawet. Warna cincau bermacam-macam, berkisar dari hijau hingga hijau pekat, bahkan hitam, namun disertai dengan kesan tembus pandang (transparan). Konsistensinya juga berbeda-beda. Warna dan konsistensi cincau berbeda-beda karena tumbuhan yang dipakai berbeda-beda.

Tumbuhan penghasil cincau

Es cincau hijau
Tumbuhan penghasil cincau bermacam-macam.
  • Tumbuhan dari genus Mesona, terutama M. procumbens, M. chinensis yang banyak diproduksi di Tiongkok bagian selatan serta Indocina, atau M. palustris (dikenal dengan nama lokal Janggelan) yang banyak digunakan di Indonesia, menghasilkan cincau hitam;
  • Cylea barbata Myers atau cincau hijau, menghasilkan cincau berwarna hijau dan agak lebih padat konsistensinya;[1]
  • Melasthoma polyanthum atau cincau perdu.
"Buah" (secara botani bukan buah, tetapi syconia) Ficus pumila (fikus rambat) di Tiongkok juga digunakan sebagai bahan jenis cincau lain yang disebut "pai-liang-fen"[2] dan diperdagangkan sebagai grass jelly (sama seperti cincau) atau ai-yu jelly.

Cincau hijau

Tumbuhan cincau hijau (C. barbata Myers.) merambat, daun berwarna hijau pucat dengan rambut di atas permukaannya. Selain sebagai penghasil cincau, ekstrak tumbuhan ini mengandung zat anti-protozoa, tetrandine, suatu alkaloid, khususnya terhadap penyebab malaria Plasmodium falciparum.[3]

Pembuatan cincau di rumah




Bandung Cincau

Puding Cokelat Ciincau..









Kenali Makanan Anda : AGAR-AGAR = JELLY - Resipi - Agar pembiakan bakteria

Jom Kenali Makanan Pencucci Mulut = DESSERT..


Agar-agar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Agar-Agar
Agar-agar, agar atau agarosa adalah zat yang biasanya berupa gel yang diolah dari rumput laut atau alga. Di Jepang dikenal dengan nama kanten dan oleh orang Sunda disebut lengkong. Jenis rumput laut yang biasa diolah untuk keperluan ini adalah Eucheuma spinosum (Rhodophycophyta). Beberapa jenis rumput laut dari golongan Phaeophycophyta (Gracilaria dan Gelidium) juga dapat dipakai sebagai sumber agar-agar. Agar-agar dieksport dari Melaka sejak 1871.[1]

Daftar isi


Struktur dan karakteristik

Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang mengisi dinding sel rumput laut. Ia tergolong kelompok pektin dan merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa. Agar-agar dapat dibentuk sebagai bubuk dan diperjualbelikan.
Gel terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air bergerak bebas. Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar mulai saling merapat, memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem koloid padat-cair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan dalam elektroforesis gel agarosa untuk menghambat pergerakan molekul objek akibat perbedaan tegangan antara dua kutub. Kepadatan gel agar-agar juga cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai sebagai media dalam kultur jaringan.

Histeresis

Histeresis adalah gejala yang dimiliki oleh agar-agar dan sejumlah bahan gel lainnya, yang berhubungan dengan suhu transisi fase padat-cair. Agar-agar mulai mencair pada suhu 85 °C dan mulai memadat pada suhu 32-40 °C. Jadi tidak seperti air yang memadat dan mencair pada titik suhu yang sama.

Kegunaan

Pawai pernikahan miniatur yang dibuat dari agar-agar
Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat seperti gelatin: padatan lunak dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga bertekstur 'kenyal'. Sifat ini menarik secara indrawi sehingga banyak olahan makanan melibatkan agar-agar: pengental sup, puding (jelly), campuran es krim, anmitsu (di Jepang),
Agar-agar dikenal luas di daerah Asia Tropika sebagai makanan sehat karena mengandung serat (fiber) lunak yang tinggi dan kalori yang rendah. Kandungan serat lunak yang tinggi membantu melancarkan pembuangan sisa-sisa makanan di usus (laksatif).

Selain digunakan sebagai makanan, agar-agar juga digunakan secara luas di laboratorium sebagai pemadat kemikalia dalam percobaan, media tumbuh untuk kultur jaringan tumbuhan dan biakan mikroba, dan juga sebagai fase diam dalam elektroforesis gel. Di laboratorium, agar-agar (biasanya dikemas dalam bentuk bubuk) dikenal sebagai agar atau agarosa saja.




Agar-agar Marble cokelat
Agar-agar berwarna warni




Agar-agar untuk Media Pembiakan Bakteria 
( Kajian Mikrobiologi)



BUBUR ASYURA - sempena hari ASYURA - 10 muharram.. Resipi Tradisi ..





Jom Cuba buat Bubur Asyura...

Bubur asyura

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.                  Bubur Asyua Resipi Nenek.


Bubur asyura Terengganu.

Bubur Asyura ialah bubur yang dibuat dengan pelbagai campuran ramuan pada 10 Muharram iaitu pada Hari Asyura. Ia juga dikenali sebagai sugha. [1]


  • Bubur Asyura mesti mempunyai 10 jenis ramuan, jikalau lebih atau kurang, maka bubur tersebut bukan Bubur Asyura. Setiap negeri, terutama negeri-negeri di semenanjung Malaysia, mempunyai Bubur Asyura yang berlainan rasa dan ramuan. Hal ini, menyebabkan pelbagai cara untuk membuat Bubur Asyura.


Isi kandungan


Sejarah hari Asyura

Peristiwa Asyura berkait dengan peristiwa Nabi Musa a.s., Ibn Abbas r.a. menceritakan bahawa Nabi s.a.w. tiba di Madinah dan melihat orang Yahudi berpuasa pada hari 10 Muharam. Nabi s.a.w. bertanya apa yang yang mereka lakukan?

Orang Yahudi menjawab bahawa hari ini (10 Muharam) ialah hari soleh (baik). Allah s.w.t. menyelamatkan pada hari ini Musa a.s. dan Bani Israel daripada musuh mereka. Maka Musa berpuasa pada hari tersebut. Maka Nabi s.a.w. bersabda bahawa baginda lebih berhak dengan Musa daripada kamu (orang Yahudi). Nabi s.a.w. berpuasa pada hari itu dan mengarahkan sahabatnya berpuasa. (Riwayat Bukhari).


  • Ada juga anggapan bahawa hari Asyura berkait dengan peristiwa Nabi Nuh. Kononnya, selepas diselamatkan daripada banjir besar,[2] maka dibuatlah makanan daripada apa yang ada. Makanan yang dimasak itu ialah bubur. Lalu terbitlah satu makanan namanya bubur Asyura. Apa pun yang pasti hari 10 Muharam berkait dengan peristiwa Nabi Musa dan ada anggapan ia berkaitan dengan juga dengan Nabi Nuh.[3]
  • Puasa hari Asyura pula merupakan sunah Nabi Muhammad s.a.w. Ini ditegaskan dalam satu sabda maksudnya: Sesungguhnya hari ini hari Asyura dan tidak diwajibkan atas kamu puasa padanya. Sesiapa yang mahu maka berpuasalah, dan sesiapa yang tidak mahu maka berbukalah. (Riwayat Bukhari).[4]

Jenis bubur Asyura


  • Jenis manis - Lazimnya di utara Semenanjung Malaysia.
  • Jenis berempah dan mengandungi daging - Lazimnya di pantai timur Semenanjung Malaysia.


  • Jenis seperti bubur lambuk yang mengandungi pelbagai ramuan seperti pisang, kacang hijau dan lain-lain - Lazimnya datang dari Singa



  • BioTeknologi dalam kehidupan seharian ; Produk Soya - Penghasilan TEMPE - Resipi Tempe


    Perihal TEMPE..

    TEMPE ...makan  tradisonal kegemaranku jugak...Produk kacang soya yang berkhasiat..
    termasuk AWET MUDA ya,,,Jom menghayatinya .dengan mengenal bagaimana ia dihasilkan...
    Bonus : Resipi popular  berasaskan tempe dilampirkan juga.










    Tempe berbungkus daun pisang yang dijual di pasar tradisional Indonesia

    Kandungan nutrien :

    Tempeh
    Food
    Tempeh is a traditional soy product originating from Indonesia. It is made by a natural culturing and controlled fermentation process that binds soybeans into a cake form. Wikipedia
    Nutrition Facts

    Amount Per

    Calories 320
    % Daily Value*
    Total Fat 18 g27%
    Saturated fat 3.7 g18%
    Polyunsaturated fat 6 g
    Monounsaturated fat 5 g
    Cholesterol 0 mg0%
    Sodium 15 mg0%
    Potassium 684 mg19%
    Total Carbohydrate 16 g5%
    Protein 31 g62%
    Vitamin A0%Vitamin C0%
    Calcium18%Iron25%
    Vitamin D0%Vitamin B-620%
    Vitamin B-121%Magnesium33%
    *Percent Daily Values are based on a 2,000 calorie diet. Your daily values may be higher or lower depending on your calorie needs.



    • Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
    • Kapang=kulat  yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. 
    •  Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.
    • Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat.
    •  Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.
    • Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia
    • Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging
    • Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia
    • Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe. 
    • Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).


    Daftar isi


    Pembuatan


    • Terdapat berbagai metode pembuatan tempe.[1][2] Namun, teknik pembuatan tempe di Indonesia secara umum terdiri dari tahapan perebusan, pengupasan, perendaman dan pengasaman, pencucian, inokulasi dengan ragi, pembungkusan, dan fermentasi.[3


    • Pada tahap awal pembuatan tempe, biji kedelai= biji soya  direbus. Tahap perebusan ini berfungsi sebagai proses hidrasi, yaitu agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin. Perebusan juga dimaksudkan untuk melunakkan biji kedelai supaya nantinya dapat menyerap asam pada tahap perendaman.
    • Kulit biji kedelai dikupas pada tahap pengupasan agar miselium fungi dapat menembus biji kedelai selama proses fermentasi. Pengupasan dapat dilakukan dengan tangan,  atau dengan alat pengupas kulit biji.
    • Setelah dikupas, biji kedelai direndam. Tujuan tahap perendaman ialah untuk hidrasi biji kedelai dan membiarkan terjadinya fermentasi asam laktat secara alami agar diperoleh keasaman yang dibutuhkan untuk pertumbuhan fungi. 
    • Fermentasi asam laktat terjadi dicirikan oleh munculnya bau asam dan buih pada air rendaman akibat pertumbuhan bakteri Lactobacillus. Bila pertumbuhan bakteri asam laktat tidak optimum (misalnya di negara-negara subtropis[4], asam perlu ditambahkan pada air rendaman. Fermentasi asam laktat dan pengasaman ini ternyata juga bermanfaat meningkatkan nilai gizi dan menghilangkan bakteri-bakteri beracun.
    • Proses pencucian akhir dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang mungkin dibentuk oleh bakteri asam laktat=asid laktik  dan agar biji kedelai tidak terlalu asam. Bakteri dan kotorannya dapat menghambat pertumbuhan fungi.
    • Inokulasi dilakukan dengan penambahan inokulum, yaitu ragi tempe atau laru. Inokulum dapat berupa kapang yang tumbuh dan dikeringkan pada daun waru atau daun jati (disebut usar; digunakan secara tradisional), spora kapang tempe dalam medium tepung (terigu, beras, atau tapioka; banyak dijual di pasaran), ataupun kultur R. oligosporus murni (umum digunakan oleh pembuat tempe di luar Indonesia).[5][6] Inokulasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (1) penebaran inokulum pada permukaan kacang kedelai yang sudah dingin dan dikeringkan, lalu dicampur merata sebelum pembungkusan; atau (2) inokulum dapat dicampurkan langsung pada saat perendaman, dibiarkan beberapa lama, lalu dikeringkan.
    • Setelah diinokulasi, biji-biji kedelai dibungkus atau ditempatkan dalam wadah untuk fermentasi. Berbagai bahan pembungkus atau wadah dapat digunakan (misalnya daun pisang, daun waru, daun jati, plastik, gelas, kayu, dan baja), asalkan memungkinkan masuknya udara karena kapang tempe membutuhkan oksigen untuk tumbuh. Bahan pembungkus dari daun atau plastik biasanya diberi lubang-lubang dengan cara ditusuk-tusuk.
    • Biji-biji kedelai yang sudah dibungkus dibiarkan untuk mengalami proses fermentasi. Pada proses ini kapang tumbuh pada permukaan dan menembus biji-biji kedelai, menyatukannya menjadi tempe. 
    • Fermentasi dapat dilakukan pada suhu 20 °C–37 °C selama 18–36 jam. Waktu fermentasi yang lebih singkat biasanya untuk tempe yang menggunakan banyak inokulum dan suhu yang lebih tinggi, sementara proses tradisional menggunakan laru dari daun biasanya membutuhkan waktu fermentasi sampai 36 jam.

    Sejarah dan perkembangan


    Tempe sedang dibungkus

    Asal-usul


    Tempe berwarna keputih-putihan akibat hifa kapang yang melekatkan biji-biji kedelai.


    • Tidak seperti makanan kedelai tradisional lain yang biasanya berasal dari Cina atau Jepang, tempe berasal dari Indonesia.[7] Tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. 
    • Namun, makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada awal abad ke-19) telah ditemukan kata "tempe", misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan. Hal ini dan catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa—mungkin dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.[6]

    Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpi tersebut.[8]
    Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda.[9] Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa.[10]
    Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu koji1 kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus.[11] Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.[6]

    Tempe di Indonesia


    Tempe goreng

    Tempe bacem

    Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg.[12]

    Pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, para tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar.[12] Sejumlah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1940-an sampai dengan 1960-an juga menyimpulkan bahwa banyak tahanan Perang Dunia II berhasil selamat karena tempe.[13]
    Menurut Onghokham, tempe yang kaya protein telah menyelamatkan kesehatan penduduk Indonesia yang padat dan berpenghasilan relatif rendah.[10]
    Namun, nama 'tempe' pernah digunakan di daerah perkotaan Jawa, terutama Jawa tengah, untuk mengacu pada sesuatu yang bermutu rendah. Istilah seperti 'mental tempe' atau 'kelas tempe' digunakan untuk merendahkan dengan arti bahwa hal yang dibicarakan bermutu rendah karena murah seperti tempe.[14]
    Soekarno, Presiden Indonesia pertama, sering memperingatkan rakyat Indonesia dengan mengatakan, "Jangan menjadi bangsa tempe."[13] Baru pada pertengahan 1960-an pandangan mengenai tempe ini mulai berubah.

    Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an terjadi sejumlah perubahan dalam pembuatan tempe di Indonesia.[15]
    Plastik (polietilena) mulai menggantikan daun pisang untuk membungkus tempe, ragi berbasis tepung (diproduksi mulai 1976 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan banyak digunakan oleh Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia, Kopti[6]) mulai menggantikan laru tradisional, dan kedelai impor mulai menggantikan kedelai lokal. Produksi tempe meningkat dan industrinya mulai dimodernisasi pada tahun 1980-an, sebagian berkat peran serta Kopti yang berdiri pada 11 Maret 1979 di Jakarta dan pada tahun 1983 telah beranggotakan lebih dari 28.000 produsen tempe dan tahu.
    Standar teknis untuk tempe telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia dan yang berlaku sejak 9 Oktober 2009 ialah SNI 3144:2009. Dalam standar tersebut, tempe kedelai didefinisikan sebagai "produk yang diperoleh dari fermentasi biji kedelai dengan menggunakan kapang Rhizopus sp., berbentuk padatan kompak, berwarna putih sedikit keabu-abuan dan berbau khas tempe".[16]

    Tempe di luar Indonesia

    Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda.[11]
    Pada tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologi dari Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe.[9] Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.

    Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946. Sementara itu, tempe populer di Amerika Serikat setelah pertama kali dibuat di sana pada tahun 1958 oleh Yap Bwee Hwa, orang Indonesia yang pertama kali melakukan penelitian ilmiah mengenai tempe.[13]
    Di Jepang, tempe diteliti sejak tahun 1926 tetapi baru mulai diproduksi secara komersial sekitar tahun 1983.[17] Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di Amerika, dan 8 di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Tiongkok, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas.[18]

    Khasiat dan kandungan gizi


    Tempe dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan, misalnya tumis tempe dan buncis ini.

    Khasiat Tempe untuk kesihatan




    Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai.
    Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai.
    Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.

    Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, serta skor proteinnya.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk dan diare kronis.

    Dengan pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu singkat.

    Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab timbulnya gejala flatulensi (kembung perut).

    Mutu gizi tempe yang tinggi memungkinkan penambahan tempe untuk meningkatkan mutu serealia dan umbi-umbian. Hidangan makanan sehari-hari yang terdiri dari nasi, jagung, atau tiwul akan meningkat mutu gizinya bila ditambah tempe.

    Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe, jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik untuk diberikan kepada anak balita.

    Asam lemak

    Selama proses fermentasi tempe, terdapat tendensi adanya peningkatan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Dengan demikian, asam lemak tidak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids, PUFA) meningkat jumlahnya.
    Dalam proses itu asam palmitat dan asam linoleat sedikit mengalami penurunan, sedangkan kenaikan terjadi pada asam oleat dan linolenat (asam linolenat tidak terdapat pada kedelai). Asam lemak tidak jenuh mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.

    Vitamin

    Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K).

    Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin).

    Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani dan tidak dijumpai pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian), namun tempe mengandung vitamin B12 sehingga tempe menjadi satu-satunya sumber vitamin yang potensial dari bahan pangan nabati.

    Kenaikan kadar vitamin B12 paling mencolok pada pembuatan tempe; vitamin B12 aktivitasnya meningkat sampai 33 kali selama fermentasi dari kedelai, riboflavin naik sekitar 8-47 kali, piridoksin 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat 2 kali lipat. Vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh bakteri kontaminan seperti Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii.
    Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat mencukupi kebutuhan vitamin B12 seseorang per hari. Dengan adanya vitamin B12 pada tempe, para vegetarian tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu hariannya.

    Mineral

    Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Jumlah mineral besi, tembaga, dan zink berturut-turut adalah 9,39; 2,87; dan 8,05 mg setiap 100 g tempe.
    Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh.

    Antioksidan

    Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon.
     Seperti halnya vitamin C, E, dan karotenoid, isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas.

    Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein.
     Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat antioksidan faktor II (6,7,4-trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan dengan isoflavon dalam kedelai.

     Antioksidan ini disintesis pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus luteus dan Coreyne bacterium.

    ***Penuaan (aging) dapat dihambat bila dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung antioksidan yang cukup.
    Karena tempe merupakan sumber antioksidan yang baik, konsumsinya dalam jumlah cukup secara teratur dapat mencegah terjadinya proses penuaan dini.

    Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genestein dan fitoestrogen yang terdapat pada tempe ternyata dapat mencegah kanker prostat dan payudara.

    Tempe bukan kedelai

    Selain tempe berbahan dasar kacang kedelai, terdapat pula berbagai jenis makanan berbahan bukan kedelai yang juga disebut tempe.

    Terdapat dua golongan besar tempe menurut bahan dasarnya, yaitu tempe berbahan dasar legum dan tempe berbahan dasar non-legum.[19]

    Tempe bukan kedelai yang berbahan dasar legum mencakup tempe koro benguk (dari biji kara benguk, Mucuna pruriens L.D.C. var. utilis, [catatan:nama ilmiah kara benguk sama dengan kara wedus] berasal dari sekitar Waduk Kedungombo), tempe gude (dari kacang gude, Cajanus cajan), tempe gembus (dari ampas tahu di Jawa; juga dari ampas kacang gude pada pembuatan pati, populer di Lombok dan Bali bagian timur), tempe kacang hijau (dari kacang hijau, terkenal di daerah Yogyakarta), tempe kacang kecipir (dari kecipir, Psophocarpus tetragonolobus), tempe kara pedang (dari biji kara pedang Canavalia ensiformis), tempe lupin (dari lupin, Lupinus angustifolius), tempe kacang merah (dari kacang merah, Phaseolus vulgaris), tempe kacang tunggak (dari kacang tunggak, Vigna unguiculata), tempe kara wedus (dari biji kara benguk Lablab purpures), tempe kara (dari kara kratok, Phaseolus lunatus, banyak ditemukan di Amerika Utara), dan tempe menjes (dari kacang tanah dan kelapa, terkenal di sekitar Malang).


    Tempe berbahan dasar non-legum mencakup tempe mungur (dari biji mungur, Enterolobium samon), tempe bongkrek (dari bungkil kapuk atau ampas kelapa, terkenal di daerah Banyumas), tempe garbanzo (dari ampas kacang atau ampas kelapa, banyak ditemukan di Jawa Tengah), tempe biji karet (dari biji karet, ditemukan di daerah Sragen, jarang digunakan untuk makanan), dan tempe jamur merang (dari jamur merang).




    Cara Masak Masalode - Kuah Lontong

    Tempe goreng berempah
    Tempe Goreng Krispy